16 Mei 2012

siregol

s - Jalan amblas di ruas jalur Siregol, Tonjong, Brebes, Jawa Tengah yang dipicu oleh longsor, kini kondisinya makin parah hingga merusak jaringan listrik dan menimbulkan titik longsor baru. Untuk menghindari kemacetan bertambah parah, mulai Jumat (11/03/11) pagi tadi polisi menutup total ruas jalur Tegal - Purwokerto dan sebaliknya. Satuan Lalu Lintas Polres Brebes, Jawa Tengah tadi pagi menutup total jalur Tegal - Purwokerto dan sebaliknya, akibat kerusakan yang semakin parah di ruas jalan Siregol, Tonjong. Kendaraan besar dialihkan melalui jalur pantura dan selatan. Sedangkan kendaraan kecil dan pribadi, dialihkan melalui jalur alternatif. Curah hujan cukup tinggi menyebabkan longsor hingga badan jalan semakin amblas. Bahkan kini terdapat 3 titik longsor baru dekat jalan yang amblas. Retakan pada badan jalan juga terus meluas hingga sejumlah tiang listrik di Jalan Siregol roboh. Saat ini hanya sepeda motor yang diperbolehkan melintas. Sementara itu, antrian panjang yang didominasi truk dan kendaraan berat yang sudah terlanjur masuk ruas Tegal - Purwokerto belum dapat diatasi. Padahal mereka sudah terjebak kemacetan selama hampir sepekan. Para sopir mengaku telah kehabisan uang. Para sopir truk ini berharap pemerintah setempat menyiagakan sejumlah mobil deret dilokasi jalan yang amblas untuk menarik satu persatu truk. Pasalnya, sopir truk tidak mampu membayar biaya derek yang mencapai 300 ribu rupiah. (Kuncoro Wijayanto/Sup) Bookmark and Share

28 Juni 2010

25 Rumah Terancam Longsor

Tuesday, 01 September 2009
TONJONG - Sedikitnya 25 rumah yang berada di Dukuh Karangjati, Desa Tonjong, Kecamatan Tonjong kondisinya mengkuatirkan. Kikisan air Sungai Pedes menyebabkan sewaktu-waktu rumah terancam longsor.

Rumah milik Runtag (60), warga RT 02 RW 05 misalnya, tembok bagian belakangnya hanya tinggal berjarak 40 cm dengan bibir sungai. Padahal, di rumah itu, dia tinggalsebatang kara. "Setiap malam saya tidur di ruang depan. Saya khawatir kalau tiba-tiba longsor," tuturnya kemarin. Ironisnya, kedalaman sungai mencapai 18 meter. Sehingga, jika longsor

sewaktu-waktu menerjang, jiwanya juga terancam. Apalagi, di beberapa bagian tanah sekitarnya juga sudah retak-retak. Runtag menuturkan, ketika rumahnya dibangun puluhan tahun yang lalu, jarak dari sungai lebih dari 100 meter. Tapi, karena tiap tahun bibir Sungai Pedes terkikis arus, kini bibir sungai makin mendekati rumahnya.

Saat ini Runtag mengaku, bingung. Perasaannya selalau was-was, takut jika sewaktu-waktu terjadi longsor. Hanya saja, untuk pindah ke tempat lain diapun tidak lagi memiliki kemampuan untuk membuat rumah."Ini satu-satunya tempat tinggal yang saya miliki," tutur janda yang tidak lagi bekerja tetap sebagai buruh tani itu.

Kepala Desa Tonjong, Maksudi, membenarkan, banyaknya rumah warga yang terancam lonsor. Bahkan, bukan hanya rumah milik Runtag yang mengkhawatirkan. Tapi, masih ada puluhan rumah lainnya yang juga kritis kondisinya. (pri) disunting dari Radar Tegal